PPL Kecamatan Jombang Sedang Melakukan Uji Kesuburan Tanah Metode PUTS

Pupuk merupakan salah satu sarana produksi yang sangat vital peranannya dalam mendukung peningkatan produksi padi nasional. Pada saat ini, sebagian besar petani telah mennam padi varietas unggul baru dan padi hibrida yang sangat responsive terhadap pemupukan. Oleh karena itu ketergantungan petani terhadap pupuk an organic seperti urea, SP-36 dan KCL atau NPK menjadi semakin besar.

Penetapan dosis pupuk didasarkan pada konsep pemupukan berimbang, dimana pupuk yang ditambahkan harus sesuai dengan kesuburan tanah dan kebutuhan hara tanaman. Penerapan pemupukan berimbang membutuhkan data analisa tanah (kandungan hara N, P,K). Di Dinas pertanian Kabupaten Jombang sudah dilengkapi fasilitas laboratorium tanah sehingga dapat menentukan dosis rekomendasi pupuk secara umum di kabupaten Jombang. Kekurangan dari fasilitas laboratium tanah adalah hasil analisa tanah yang membutuhkan waktu yang cukup lama. Untuk itu, penyuluh pertanian di setiap BPP dibekali PUTS (Perangkat Uji Tanah Sawah) yang mampu mendeteksi status hara N,P,K dan PH tanah secara cepat di lapangan. Berdasarakan informasi status hara ini, dapat ditetapkan dosis pupuk N, P,K, spesifik lokasi. 

PUTS adalah suatu alat yang terdiri dari cairan pengektrak dan peralatan pendukung untuk analisa status hara tanah sawah yang dapat digunakan dilapangan dengan cepat, mudah, murah dan cukup akurat. Penentuan kebutuhan hara tanaman dibantu dengan bagan warna daun (BWD) yang disertai petunjuk dan cara penggunaannya.

Pada hari Rabu tanggal 22 April 2022 Uji tanah sawah dengan PUTS dilaksanakan di Kelompoktani Gabus Desa Tunggorono tepatnya di sawah irigasi milik bapak Sukiwi, bapak Marsono. Lahan ini mewakili 3-5 ha lahan dalam satu hamparan. Contoh tanah diambil dari kedalaman 0-20 cm dari permukaan tanah. Pengambilan Tanah dipandu oleh PPL Ibu Ratna Wulandari dan Ibu Tri Wahyuning Yunita. Contoh tanah-tanah dari masing-masing titik dicamur dan diaduk merata dalam ember plastic, jika ada sisa tanaman, akar atau kerikil dibuang, Contoh tanah uji siap dianalisa dengan PUTS. Pada saat pengambilan contoh tanah di lahan  poktan gabus dalam kondisi lembab atau basah,alat yang digunakan bor tanah sawah, cangkul atau skop, ember plastic untuk mengaduk kumpulan tanah, plastic bening untuk menyimpan tanah. pengambilan contoh untuk analisis dengan syringe (1) permukaan tanah lembab ditusuk dengan syringe sedalam 5 cm dan diangkat (2) bershkan dan artakan permukaan syringe, tanah didorong keluar dan potong contoh tanah setebal sekitar 0,5 cm dengan sendok stainless lalu masukkan ke dalam tabung reaksi. 

Cara Penetapan Status Hara N Tanah 

  • Diambil 0,5 g contoh tanah atau 0,5 ml dan dimasukkan ke tabung reaksi
  • + 2 ml N-1, diaduk sampai homogen
  • + 2 ml N-2, dikocok dengan sampai rata
  • + 3 tts N-3, dikocok sampai rata
  • + 5-10 butir N-4, dikocok sampai rata
  • Diamkan 10 menit
  • Tentukan dosis pupuk urea dengan membandingkan warna yang muncul dengan bagan warna N

Berdasarkan bagan warna status hara N tanah, uji N tanah potan gabus masuk kategori tinggi. Rekomendasi urea untuk lahan sawah poktan gabus berpasir (<20 % liat) adalah 200 kg/ha

Cara Penetapan P Tanah

  • 0,5 sendok contoh tanah uji atau 0,5 cm tanah yang diambil dengan syringe (spet)  dimasukan ke tabung reaksi
  • Tambahkan + 3 ml Pereaksi P-1 dan diaduk sampai rata dengan pengaduk kaca
  • Tambahkan 5-10 butir atau seujung spatula Pereaksi P-2 dikocok selama 1 menit
  • Diamkan selama 10 menit
  • Bandingkan warna biru yang muncul dari larutan jernih di atas permukaan tanah dengan bagan warna P tanah

Hasil uji P masuk kategori Tinggi Berdasarkan bagan warna status hara P tanah. Rekomendasi SP-36 untuk lahan sawah poktan gabus  adalah 50 kg SP-36/ha

Cara Penetapan status hara K 

  • 0,5 sendok tanah uji atau 0,5 cm tanah yang diambil dengan syringe (spet) dimasukkan ke tabung reaksi + 2 ml Pereaksi K-1 kemudian diaduk dengan pengaduk kaca sampai rata
  • Tambahkan 1 tetes pereaksi K-2, dikocok selama 1 menit dengan cara digoyang-goyangkan
  • Tambahkan 1 tetes pereaksi K-3, dikocok sampai merata
  • Diamkan selama 10 menit
  • Bandingkan warna kuning yang muncul pada larutan jernih di atas permukaan tanah dengan bagan warna K tanah

Berdasarkan bagan warna status hara K tanah didapatkan hasil uji yang masuk kategori  K tinggi. Rekomendasi KCL untuk lahan sawah poktan gabus  adalah 50 kg /ha atau 5 ton jerami/ ha.

Cara Penetapan  pH tanah

  • Diambil 0,5 sendok tanah uji atau 0,5 cm tanah yang diambil dengan syringe (spet) dimasukan ke tabung reaksi
  • Tambahkan 4 ml Pereaksi pH-1, kemudian diaduk dengan pengaduk kaca sampai rata
  • Tambahkan 1-2 tetes indiktor warna Pereaksi pH-2, kemudian dikocok sampai rata dengan digoyang-goyangkan
  • Diamkan 10 menit hingga suspensi mengendap dan terbentuk warna pada cairan jernih di bagian atas permukaan tanah
  • Bandingkan warna yang muncul dengan bagan warna Ph

Hasil uji PH tanah masuk kategori agak masam (Ph 5-6) dengan rekomendasi system drainase konvensional, Pupuk N Dalam urea

Dengan adanya PUTS ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang nyata dalam peningkatan efisiensi pemupukan dalam usahatani lahan sawah. 

Penulis : RATNA WULANDARI, S.Pt. (PPL Kecamatan Jombang)