
Sebagai alternatif pengendalian OPT yang lebih ramah lingkungan salah satunya adalah Pestisida Nabati (Pesnab). Pesnab adalah pestisida yang bahan aktifnya berasal dari tanaman atau tumbuhan atau bahan organik lainnya yang berkhasiat mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman. Karena efektivitasnya yang masih dibawah pestisida sintetis, maka prinsip penggunaan pesnab adalah untuk mengurangi penggunaan pestisida sintetis agar tidak berlebihan. Penggunaan pestisida nabati sebaiknya mengikuti prinsip 6 T yaitu tepat sasaran, tepat mutu, tepat jenis pestisida, tepat tepat waktu, tepat dosis dan tepat cara.
Bahan aktif pestisida nabati adalah produk alam yang berasal dari tanaman yang mempunyai kelompok metabolit sekunder yang mengandung beribu-ribu senyawa bioaktif seperti alkaloid, terpenoid, fenolik dan zat-zat kimia sekunder lainnya. Senyawa bioaktif tersebut apabila diaplikasikan ke tanaman yang terinfeksi OPT, tidak berpengaruh terhadap fotosistesis pertumbuhan ataupun aspek fisiologis tanaman lainnya. Namun berpengaruh terhadap sistem saraf otot, keseimbangan hormone, reproduksi, perilaku berupa penarik, anti makan dan sistem pernafasan OPT.
Pestisida nabati dapat berfungsi sebagai :
- Penghambat nafsu makan (anti feedant)
- Penolak (repellent)
- Penarik (attractant)
- Menghambat perkembangan
- Menurunkan keperidian / kelahiran / kesuburan
- Pengaruh langsung sebagai racun
- Mencegah peletakan telur
Untuk membuat pestisida nabati diperlukan bahan-bahan berupa bagian dari tanaman misalnya daun, biji, buah, akar dan lainnya. Bahan-bahan tersebut dapat diolah menjadi berbagai macam bentuk, antara lain : cairan berupa ekstrak dan minyak, pasta serta bentuk padat berupa tepung atau abu. Bahan-bahan tersebut di atas umumnya dibuat dengan cara diblender, direbus dan direndam sebelum disemprotkan. Untuk jenis biji direndam terlebih dahulu kemudian ditumbuk/diblender. Sedangkan jenis daun dan umbi dapat diblender dan diambil ekstraknya. Sebelum digunakan bahan-bahan di atas dicampur dengan larutan sabun/ditergent dan direndam semalam, setelah itu siap digunakan. Hal lain yang harus diperhatikan sebelum membuat ramuan pestisida nabati adalah mengetahui terlebih dahulu hama atau penyakit yang menyerang tanaman yang dibudidayakan.

Pada hari Rabu tanggal 15 Juni 2022 diadakan pelatihan pembuatan pestisida nabati di Kelompok Tani Jati Desa Ngampel Kecamatan NGusikan. Kegiatan ini merupakan salah satu dalam rangkaian jadwal sekolah lapang program IPDMIP. Pelatihan pembuatan pesnab dipandu oleh Tim Penyuluh Pertanian dari BPP Ngusikan beserta staf pendamping Program IPDMIP dan POPT. Pelatihan ini diikuti dengan penuh semangat dan antusias yang luar biasa oleh petani peserta sekolah lapang di Poktan Jati.
Dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitar lingkungan, petani diajak meramu pesnab dengan cara ekstraksi dari bahan segar. Bahan-bahan yang digunakan antara lain:
- Daun Mindi
- Daun dan batang sereh dapur
- Daun kemangi
- Daun tembakau
- Daun sirsat
- Daun srikaya
- Daun salam
- Detergen 2 sendok makan
- Air 10 liter
Masing-masing bahan dipilih dari bagian yang bagus bebas dari hama dan penyakit. Total campuran bahan tersebut beratnya kurang lebih sebanyak 2,5 kg. Adapun perbandingan bahan dan air adalah 1:4. Yaitu 1 kg bahan diberi air sebanyak 4 liter.
Proses ekstraksi sederhana yang dilakukan untuk membuat pesnab di Poktan Manunggal Kidul adalah dengan cara perendaman selama 24 jam. Adapun tahapan pembuatan pesnab yang dilakukan adalah :
- Pengumpulan dan penyortiran bahan
- Pencucian
- Penghancuran, dilakukan dengan cara merajang bahan lalu ditumbuk sampai halus
- Perendaman, semua bahan-bahan yang telah ditumbuk halus selanjutnya dimasukkan ke dalam wadah tong atau drum untuk proses perendaman bersama dengan detergen dan air sebanyak 10 liter. Aduk hingga rata, lalu tutup rapat dan dibiarkan untuk proses perendaman selama 1 hari (24 jam).
- Setelah 1 hari dilakukan penyaringan / pemerasan larutan hasil ekstraksi.
- Larutan hasil ekstraksi siap digunakan / dipakai dengan takaran 1 gelas air mineral (250-500 ml) untuk 1 tangki air (14-16 liter) atau bisa menyesuaikan dengan kondisi serangan OPT pada tanaman.
Adapun khasiat / manfaat ramuan pestisida yang digunakan untuk pelatihan pembuatan pesnab ini bermanfaat sebagai insektisida, racun kontak, penolak dan penghambat makan pada serangga.
Sumber Pustaka :
W. Setiawati, R. Murtiningsih, N. Gunaeni, dan T. Rubiati: Tumbuhan Bahan Pestisida Nabati dan Cara Pembuatannya untuk Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), 2008
Penulis : DENY MURTANTI, SP.
BPP KECAMATAN NGUSIKAN