Sebanyak 70 orang dari Perwakilan Paguyuban Patrolan Jombang se Kabupaten Jombang yang di Ketuai oleh Slamet, beraudiensi dengan Bupati Jombang, Hj. Mundjidah Wahab, Rabu (20/2/2019) pagi di ruang rapat Swagata Pendopo Pemkab Jombang.
Bupati Jombang, Hj. Mundjidah Wahab didampingi Asisten Administrasi dan Kesra, Hartono, selaku moderator serta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Budi Nugroho dan Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Hadi Siswaji menyambut positif kehadiran perwakilan pengurus dari musik patrolan Jombang yang kompak berseragam sopan dan rapi.
Slamet, ketua Paguyuban menyampaikan sejarah berdirinya music patrolan di Jombang, Disebutkannya bahwa awal musik patrol adalah seni musik yang biasanya ramai dibunyikan sekelompok pemuda untuk membangunkan orang sahur ini, kini di Jombang music patrol sudah berevolusi menjadi paguyuban seni musik yang ada disetiap desa maupun dusun. Di kota santri ini, kini musik patrol pun menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat. Sebagai sarana keguyub rukunan masyarakat.
Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan, Drg. Budi Nugroho, MPPM dalam sambutannya menaympaikan bahwa melalui Dinas yang dipimpinnnya telah berhasil mendata sekaligus membina 70 Paguyuban Patrolan Jombang. Kesenian yang sudah menjadi tradisi di Jombang. Menurutnya musik patrol selain dapat menggali seni budaya masyarakat Jombang juga mampu mengangkat potensi wisata di Jombang. Bagaimana menampilkan music Patrol Jombang yang berkarakter, berdaya saing dan sesuai dengan Jombang Kota Santri. “Kami berharap kelompok-kelompok musik patrol di Jombang tetap eksis dan memainkan musik dengan baik dan enak didengar, berpenampilan santun. Selain mampu memasukkan unsur modern tapi tidak meninggalkan budaya tradisional serta tetap menjunjung tinggi nilai sopan santun dan estetika”, tutur Budi Nugroho.
Bupati Jombang, Hj. Mundjidah Wahab, mengaku bangga dan gembira melihat kekompakan dan keguyuban para pengurus patrol di Jombang. Terlebih kedatangan 70 orang anggota paguyuban tersebut berseragam sama, rapid an sopan. Kedepan di kabupaten Jombang diharapkan memberikan event yang mampu mengangkat eksistensi Patrolan Jombang. Yakni menggelar Festival Patrol. Dengan adanya kegiatan bagi anak muda melalui Patrolan ini diharapkan mampu selain untuk melestarikan budaya daerah, juga mampu memperkenalkan nilai-nilai kearifan lokal kepada putra-putri mereka. Seni patrol mengajarkan kita untuk aktif menjaga keamanan lingkungan, melestarikan lagu-lagu daerah, lagu-lagu religi, sekaligus mampu menjadi media sosialisasi dimasyarakat.
“Saya harapkan nantinya, musik patrol bukan hanya menjadi musik pinggiran dan jalanan. Namun musik patrol bisa menjadi musik yang mampu mengangkat dan menambah khasanah kesenian daerah. Selain itu komunitas ini juga bisa mengangkat dan memberikan penghasilan bagi anggotanya, anak-anak putus sekolah dan pengangguran”, tutur Hj. Mundjidah Wahab Bupati Jombang.
Saya berharap jangan hanya menggantungkan diri pada kegiatan Patrolan saja, kembangkan potensi yang saudara miliki dengan mampu pada bidang-bidang yang lain, seperti Al Banjari, Ishari atau berwirausaha, tambah Bupati Jombang.
Pemerintah siap memfasilitasi dan membantu apabila para generasi muda ini ingin mendapatkan pelatihan kerja. Seperti pelatihan menjahit, montir dan sebagainya. Dari masing-masing anggota diharapkan mampu saling sharing dan berbagi ilmu dari usaha yang telah dikembangkan. Sehingga tidak ada lagi pemuda pemudi yang menganggur. Tidak hanya ituu, Bupati juga mengingatkan kepada para anggota Paguyuban Patrol selain aktif dengan kegiatannya tetap mengisi dengan kegiatan pengajian. “Walaupun saudara-saudara disibukkan dengan kegiatan duniawi jangan lupakan untuk kegiatan akherat, gelar pengajian antar paguyuban, juga kegiatan social keagamaan”, tandasnya

Seni Patrolan Jombang merupakan seni musik yang dimainkan bersama-sama, dimana alat musiknya terbuat dari alat tradisional yang terbuat dari bambu yang biasa disebut kentongan yang biasanya dibawa petugas ronda pada malam hari. Namun seiring dengan berjalannya waktu, kesenian tradisional ini berkembang sedemikian pesatnya. Patrol kini tak lagi hanya menggunakan musik tradisional, namun sudah merambah ke musik-musik modern seperti piano, drum dan alat musik lainnya.Patrol merupakan salah satu simbol kesenian lokal masyarakat, sekaligus sarana dakwah kontemporer masa kini. Dalam permainan patrol, ada unsur untuk menjaga kerukunan antar generasi muda dengan mereka tua. Hiburan patrol adalah hiburan yang merakyat sekali. Dari kegiatan ini diharapkan warga bisa guyub dan rukun. (Humas Protokol)

