JOMBANGKAB - Bupati Jombang Mundjidah Wahab dan Direktur RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Jombang DR dr Ma’murotus Sa’diyah MKes menerima penghargaan dari BPJS Kesehatan, karena telah mengimplementasikan rekam sidik jari (fingerprint) dan electronic surat eligibilitas peserta (FP-ESEP).
Bupati Jombang Mundjidah Wahab oleh BPJS Kesehatan dinilai berkomitmen memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Penghargaan tersebut diserahkan oleh Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan dr Lily Kresnowati MKes di Ruang Bung Hatta RSUD Jombang, Kamis (22/6/2023) pagi.
“RSUD Jombang sudah mengimplementasikan validasi sidik jari (fingerprint) dengan penerbitan Surat Eligibilitas Peserta (ESEP). Kemudian dukungan dari Pemkab Jombang juga sangat bagus. Makanya kami memberikan penghargaan untuk Direktur RSUD dan Bupati Jombang,” tutur Lily.
Lily menjelaskan, saat ini dari total 2.953 FKRTL (Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan) yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Dari jumlah itu hanya 786 FKRTL yang sudah mengimplementasikan E-SEP dengan Validasi fingerprint atau hanya 26.62 persen. Dan salah satunya adalah RSUD Kabupaten Jombang.
"RSUD Jombang merupakan FKRTL yang cukup bagus mengimplementasikan validasi sidik jari (fingerprint) dengan penerbitan Surat Eligibilitas Peserta (e-SEP)", tuturnya.
Banyak keunggulan dengan program tersebut. Menghemat kertas, mencegah pemalsuan data dan green manajemen dengan melestarikan alam serta mengurangi sampah,” papar Lily.
Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab dalam dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat datang dan terima kasih atas kerjasama juga apresiasi dari BPJS Kesehatan. "Atas nama Pemerintah Kabupaten Jombang, Saya mengucapkan selamat datang kepada Direktur Pelayanan BPJS Kesehatan di Kabupaten Jombang. Semoga pertemuan ini menjadi wadah kita dalam menyamakan persepsi, penguatan strategi dan koordinasi, serta terjalinnya kerjasama yang baik untuk kemudahan fasilitas kesehatan", tutur Bupati Mundjidah Wahab.
"Saya yakin BPJS Kesehatan akan terus berupaya meningkatkan mutu dan kualitas layanan kepada peserta program JKN, termasuk pelayanan administrasi di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL)", tutur Bupati Mundjidah Wahab.
Bupati berharap dengan adanya penguatan komitmen pelaksanaan tindakan sidik jari yang terintegrasi dengan pembuatan elektronik SEP ini pelayanan di Rumah Sakit menjadi lebih cepat, efektif dan efisien.
"Selamat dan terima kasih atas kerja samanya selama ini dalam melayani peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan sangat baik. Saya juga memberikan apresiasi atas komitmen implementasi rekam sidik jari dan E-SEP di RSUD Jombang yang telah berjalan 100% dengan sukses dan tanpa keluhan", tuturnya
"Mudah-mudahan dengan implementasi rekam sidik jari dan E-SEP ini dapat diimplementasikan oleh seluruh fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan sehingga memberikan kemudahan bagi seluruh peserta BPJS tanpa mengabaikan asas akuntabilitas", pungkas Bupati Mundjidah Wahab.
Dalam kesempatan itu, RSUD Jombang menjadi tuan rumah dalam Sosialisasi Inovasi dari BPJS Kesehatan. Baik offline maupun online.
Direktur RSUD Jombang Dr dr Ma’marotus Sa’diyah, yang akrab disapa Ning Eyik menjelaskan fasilitas kesehatan melalui rekam sidik jari (fingerprint) dan electronic surat eligibilitas peserta (FP-ESEP) fingerprint memudahkan RSUD dalam pelayanan. Apalagi seluruh pasien kini telah menggunakan e rekam medik.
Pelayanan rekam sidik jari (fingerprint) tersebut khusus untuk pasien JKN (Jaminan Kesehatan Nasional). Selama ini pasien JKN yang berobat ke RSUD Jombang berkisar antara 800 hingga 1200 orang per hari.
"Dengan pelayanan manual, tentu saja membutuhkan waktu lebih lama. Mulai mendaftar, hingga pelayanan di poli masing-masing. Dengan fingerprint dan ESEP menjadikan pelayanan lebih cepat. Pasien JKN tinggal menempelkan sidik jari di anjungan yang sudah disiapkan. Dari situ, pasien mendapatkan ‘boarding pass", tuturnya.
"Nah, boarding pass tersebut kemudian dibawa ke poli yang dituju. Langsung mendapatkan pelayanan. Jadi lebih cepat dan tidak terjadi antrean. Kami sudah menyiapkan tujuh anjungan untuk sidik jari. Yakni, lima di tengah, satu di poli paru, satunya lagi di rehab medik. Akan kita kembangkan lagi dua anjungan di atas,” tutur Ning Eyik,
Program tersebut sudah dirintis tahun 2018. Namun sempat terkendala saat pandemi Covid-19. Ketika situasi sudah normal RSUD Jombang 100 persen menggunakan pelayanan digital.
“RSUD Jombang juga memiliki fingerprint mobile, dimana pasien yang memiliki keterbatasan untuk melakukan fingerprint seperti pasien disabilitas, maka petugas yang akan mendatangi pasien untuk finger print. Dengan program ini, kami bisa menghemat ribuan kertas dalam satu hari,” pungkasnya.
Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Jombang Hj Mundjidah Wahab, dr Lily Kresnowati MKes, Direktur Jaminan pelayanan kesehatan BPJS Kesehatan, Deputi Direksi Bidang MKU dr Elsa Novelia, MMK, Kepala Cabang BPJS Kesehatan Mojokerto dr Elke Winasari, AAAK, serta Kepala Dinas Kesehatan, drg Budi Nugroho.