JOMBANGKAB – Upacara Serah Terima Simbol Gerak Jalan Peleton Beranting Yudha Wastu Pramuka Jaya (YWPJ) dalam rangka memperingati Hari Juang Infanteri, berlangsung khidmat di Alun-Alun Cemara, Desa Miagan, Kecamatan Mojoagung pada Kamis (18/12/2025) malam.

Upacara yang menjadi titik ganti Etape IX menuju etape terakhir ini dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Jombang, Salmanudin, yang bertindak sebagai Inspektur Upacara mewakili Bupati Jombang, Warsubi, dan dihadiri Forkopimda Kabupaten Jombang.

Kegiatan diawali dengan pembacaan Lintasan Sejarah yang menggugah memori tentang heroisme Palagan Ambarawa. Peleton YWPJ  memasuki lapangan upacara dengan langkah tegap, diikuti oleh Peleton Pengantar. Selanjutnya serah terima simbol yang meliputi Panji-Panji Korps Infanteri dan Amanat Panglima Besar Jenderal Sudirman menjadi inti dari prosesi malam ini.

Dalam amanat Bupati Jombang yang dibacakan oleh Wakil Bupati Salmanudin, ditekankan bahwa gerak jalan ini bukan hanya sekadar ketahanan fisik, melainkan manifestasi dari nilai-nilai juang tahun 1945.

"Prajurit Infanteri lahir dari sejarah perjuangan bangsa yang ditulis dengan tinta emas. Meski saat itu hanya berjalan kaki dengan perlengkapan terbatas, namun dengan semangat kemanunggalan bersama rakyat, Jenderal Sudirman berhasil memukul mundur sekutu," ujar Salmanudin.

"Tujuan dari Peleton Beranting ini adalah meningkatkan kemampuan fisik dan jiwa korsa, namun yang terpenting adalah memantapkan kemanunggalan TNI dengan rakyat. Inilah kekuatan sejati bangsa kita," tambahnya.

"Selamat bertugas bagi peleton terakhir. Selesaikan tugas dengan tanggung jawab demi menjunjung tinggi kehormatan Korps Infanteri. Dirgahayu Infanteri!" pungkas Salmanudin menutup sambutannya.

Setelah penandatanganan naskah serah terima, upacara ditutup dengan laporan resmi dan penghormatan antar peleton. Peleton YWPJ ke-10 secara resmi mengakhiri tugasnya untuk kembali ke kesatuan, sementara Peleton Terakhir diberangkatkan untuk menuntaskan misi suci ini hingga titik akhir.