
JOMBANGKAB – Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Bagian Perekonomian Kabupaten Jombang menggelar High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Jombang Tahun 2025. Kegiatan yang rencananya dibuka oleh Bupati Jombang, Warsubi S.H., M.Si yang diwakili oleh Salmanudin Wakil Bupati Jombang ini diselenggarakan di Ruang Bung Tomo Pemkab Jombang, pada Selasa (27/5/2025) pagi.
Hadir dalam forum yang mengusung tema Sinergi dan Inovasi TPID Untuk Menjaga Stabilitas Harga dan Ketahanan Pangan di Kabupaten Jombang Tahun 2025 ini diantaranya perwakilan Forkopimda Kabupaten Jombang, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Provinsi Jawa Timur, Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur, Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang, pimpinan Perum Bulog dan Ketua KADIN Jombang, Kepala BUMD Jombang, dan Kepala OPD lingkup Pemkab Jombang.
Dalam Sambutan Bupati Warsubi yang dibacakan oleh Wakil Bupati Jombang diantaranya menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Jombang dalam menekan dan mengendalikan angka inflasi di daerah.
Ditegaskan pula pentingnya koordinasi yang solid antar Perangkat Daerah melalui TPID untuk menciptakan perekonomian yang berkelanjutan.
"Kerja sama yang strategis antara Pemerintah Kabupaten Jombang dengan Bank Indonesia Wilayah Provinsi Jawa Timur merupakan kunci untuk menekan inflasi di daerah kita," tutur Wakil Bupati Jombang Salmanudin.
Kondisi inflasi di Jombang dipaparkan oleh Gus Wabup Salmanudin diukur melalui Indeks Perkembangan Harga (IPH), mengingat Jombang tidak termasuk dalam wilayah Indeks Harga Konsumen (IHK) Bank Indonesia.
"Berdasarkan data IPH 2025:
Pada minggu pertama Maret (2 Maret 2025), inflasi tercatat sebesar 0,78%, dipengaruhi kenaikan harga komoditas cabai rawit, cabai merah, dan bawang putih. Sementara itu, minggu pertama Mei (5 Mei 2025) mencatat deflasi sebesar minus 6,5%, yang disebabkan oleh turunnya harga cabai rawit, cabai merah, dan bawang merah", paparnya.
"Menindaklanjuti enam langkah konkret pengendalian inflasi daerah dari Kementerian Dalam Negeri, Kabupaten Jombang telah berhasil melaksanakan lima langkah, yaitu: pencanangan gerakan menanam, pelaksanaan operasi pasar murah, inspeksi mendadak ke pasar dan distributor, realisasi belanja tidak terduga (BTT), serta pemberian bantuan subsidi transportasi dari APBD", tambahnya.
Dikatakan Wabup Salmanudin, ada satu langkah yang belum terlaksana adalah koordinasi dengan daerah penghasil komoditas guna menjamin kelancaran pasokan. "Ini akan menjadi fokus kita ke depan," tandasnya.
Bupati Jombang Warsubi melalui Wabup Salmanudin juga mengapresiasi upaya TPID Jombang dalam mengembangkan Kios Pangan SOTO SEGER (Satu Desa Satu Toko Seger) yang telah beroperasi di Kecamatan Sumobito, Peterongan, dan Jogoroto.
Mengakhiri sambutannya, Gus Wabup Salmanudin mengajak seluruh peserta HLM TPID untuk menjadi mitra aktif, pelopor, dan penjuru dalam mewujudkan misi besar bersama. "Kebersamaan dan sinergi seluruh elemen TPID sangatlah penting untuk mewujudkan Jombang Maju dan Sejahtera untuk Semua," pungkasnya.
Dalam acara tersebut hadir selaku narasumber, sekaligus menjadi momentum untuk dialog tanya jawab dengan Deputi direktur Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur
Moh. Barik Bathaluddin, Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Jawa Timur
Dr. MAD. Afthabuddin RZ., S.PL., M.Si yang diwakili oleh Devis Susandika dan Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang diwakili Bapak Agus Prihanto, S.St yang dimoderatori oleh Ari dari Radio Suara Jombang - Dinas Kominfo Kabupaten Jombang.