
JOMBANGKAB - Pj Bupati Jombang Sugiat S.Sos, M.Psi.,T didampingi Pj Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jombang Yayuk Sugiat menghadiri kegiatan Bulan Gus Dur 2023 yang diselenggarakan Museum Islam KH. Hasyim Asy’ari (MINHA) di Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, pada Minggu (17/12/2023), malam .

“Atas nama pemerintah Kabupaten Jombang, saya menyampaikan banyak terimakasih khususnya kepada Plt. Kepala Museum Dan Cagar Budaya atas terselenggaranya Bulan Gus Dur 2023", tutur Sugiat Pj Bupati Jombang.

Disampaikan Pj Bupati Jombang Sugiat bahwa Haul Gus Dur selain mendoakan dan memperingati Wafatnya KH. Abdurrahman Wahid, sebagai inspirator gerakan dan perubahan, momentum ini juga dapat dijadikan sebagai momentum gerakan untuk mengkonsolidasikan elemen, tokoh masyarakat, dan komunitas di berbagai daerah untuk bisa saling bertemu guna merefleksikan gagasan, nilai dan keteladanan Gus Dur. Terutama, kaitannya dengan Bangsa Indonesia.
"Gus Dur tidak hanya Bapak Pluralisme Indonesia akan tetapi juga sudah menjadi Bapak Pluralisme Dunia. Dunia melihat Indonesia sebagai pusat pluralisme karena ketokohan Gus Dur dalam bersahabat dengan semua golongan. Oleh karena itu pemikiran- pemikiran KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur mengenai nilai – nilai pluralisme harus dilanjutkan dalam upaya memperkokoh negara Kesatuan Republik Indonesia", tambahnya.
"Ide dan pemikiran Gus Dur yang tajam dan cemerlang soal kebangsaan, khususnya tentang Bhinneka Tunggal Ika, telah memberikan peranan besar bagi perjalanan bangsa yang harus diteladani, dilanjutkan, demi kemajuan bangsa Indonesia, tandasnya.
"Semoga bulan Gus Dur ini dapat memberikan banyak manfaat untuk masyarakat Jombang", pungkas Pj Bupati Jombang Sugiat.
Rangkaian kegiatan dalam Bulan Gus Dur 2023 meliputi diskusi pemikiran Gus Dur, pentas seni budaya, kirab, doa dan ziarah, serta tabur bunga di makam Gus Dur.
Malam itu, Pj Bupati Jombang Sugiat, Ibu Yayuk Sugiat,Pj Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jombang juga mendampingi Inayah Wahid, putri Gus Dur. Bersama Pengasuh Pesantren Tebuireng KH. Abdul Hakim Mahfudz yang akrab disapa Gus Kikin, serta Plt Kepala Museum dan Cagar Budaya Kemendikbud Ristek, Ahmad Mahendra meresmikan ruang Hasyim Asy'ari dan Ruang Gus Dur di Monumen Islam Nusantara Hasyim Asy'ari (MINHA).
“Keluarga berterima kasih atas terlaksananya kegiatan yang dilakukan oleh pihak Museum Hasyim Asy’ari, Kemendikbud. Kami benar-benar merasa itu satu jalan dengan keinginan kami,” tutur Inayah.
Menurutnya, rangkaian kegiatan Bulan Gus Dur diharapkan bisa menjadi momentum yang tepat untuk menyebarluaskan pemikiran ayahnya.
“Harapan kami, supaya bukan hanya masalah haul, bukan hanya di doakan saja. Tapi juga bagaimana warisan-warisan pemikiran Gus Dur dan Mbah Hasyim (KH. Hasyim Asy’ari) tetap bisa disebarkan dengan acara-acara seperti itu,” pungkas Inayah Wahid.
Sementara itu, Plt Kepala Museum dan Cagar Budaya Kemendikbud Ristek, Ahmad Mahendra mengungkapkan, rangkaian kegiatan pada Bulan Gus Dur yang dilaksanakan pada bulan meninggalnya Presiden ke-4 RI, menjadi bagian dari pelestarian warisan pemikiran Gus Dur.
"Gus Dur, adalah sosok yang mewariskan pemikiran-pemikiran penting untuk Indonesia, baik tentang kebangsaan, kemanusian, maupun tentang demokrasi", tambahnya.
"Keberadaan Museum Islam KH. Hasyim Asy’ari (MINHA) di Tebuireng bukan sekedar untuk pelestarian fisik. Tetapi juga untuk pelestarian warisan pemikiran dan perjuangan", pungkas Ahmad Mahendra