JOMBANGKAB – Wakil Bupati Jombang, Salmanudin, S.Ag., M.Pd, mewakili Bupati Jombang Warsubi, S.H., M.Si hadir dan menyampaikan dukungannya pada acara Deklarasi Satuan Pendidikan Ramah Anak (SRA) sekaligus Pembukaan Program Fashlun Talenta (Fashta) di MTs Madrasatul Qur’an (MQ) Tebuireng.

Acara yang diselenggarakan di GOR Madrasatul Qur’an pada Selasa, (4/11/2015) pagi ini juga dihadiri Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jombang Dr. H. Muhajir, S.Pd., M.Ag., Pengasuh Pondok Pesantren Madrasatul Qur'an Tebuireng Jombang, KH Abdul Hadi Yusuf, Kepala MTs Madrasatul Qur'an, H. Fuad Taufiq, S.Ag., M.Pd.,  Kepala OPD terkait lingkup Pemkab Jombang, calon peserta didik baru dan walimurid, serta keluarga besar Madrasatul Qur'an.

Mengawali sambutannya, Wakil Bupati Salmanudin yang juga pernah mondok di Madrasatul Qur'an Tebuireng tahun 1981 hingga 1994 ini memotivasi para santri untuk senantiasa semangat menuntut ilmu agar mendapatkan manfaat dan barokah di Madrasatul Qur'an. "Kuncinya jangan melanggar aturan yang telah ditetapkan oleh para Kyai atau Guru", tuturnya.

Wabup Salmanudin juga menyampaikan apresiasi dan sambutan baik atas inisiatif MTs Madrasatul Qur’an. Deklarasi SRA ini dinilai sejalan dengan upaya Pemerintah Kabupaten Jombang dalam mewujudkan “Kabupaten Layak Anak”.

“Sekolah harus menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi seluruh peserta didik. Di dalamnya tidak boleh ada kekerasan seksual, kekerasan fisik, maupun aksi bullying atau perundungan, yang dapat membuat situasi belajar semakin tidak nyaman dan menghambat tumbuh kembang anak,” tegas Wakil Bupati.

Beliau berharap deklarasi ini akan menjamin seluruh siswa/santri dapat belajar dan mengembangkan bakat serta minatnya dengan nyaman dan aman, termasuk di satuan pendidikan yang dinaungi oleh Kementerian Agama. Anak-anak berhak mendapatkan perlindungan, pendidikan berkualitas, dan kesempatan untuk mengeksplorasi potensi diri secara optimal tanpa rasa takut dan tertekan.

Selain Deklarasi SRA, Wakil Bupati Jombang juga menyambut baik dan mengapresiasi Program Fashlun Talenta (Fashta). Program ini merupakan sarana bagi siswa Kelas 5 dan 6 SD/MI yang ingin belajar dan menghafal Al-Qur'an, sekaligus memperdalam Ilmu Agama Islam sebagai persiapan masuk MTs Madrasatul Qur’an.

Program ini menunjukkan perhatian MTs Madrasatul Qur’an terhadap berbagai aspek, baik akademis, mental, spiritual, maupun psikologis calon santri sebelum memasuki lingkungan madrasah.

“Program Fashta ini memberikan kesempatan kepada calon santri maupun wali santri untuk mengetahui kemampuan, minat, dan bakat anak lebih awal, sehingga pendampingan dan pengarahan yang diberikan akan lebih tepat sasaran. Fashta ini adalah bentuk inovasi pendidikan yang patut kita apresiasi," tuturnya.

Bupati Jombang Warsubi melalui Salmanudin Wakil Bupati Jombang juga berpesan agar MTs Madrasatul Qur’an konsisten dengan motonya: “Madrasah yang mengedepankan pendidikan, unggul dalam kualitas dan kuantitas, ramah anak dan lingkungan, serta mengikuti perkembangan informasi dan teknologi.”

Di era digital, lembaga pendidikan harus mampu beradaptasi, mengintegrasikan nilai-nilai agama yang kuat dengan kemajuan teknologi. Tujuannya adalah melahirkan santri yang cerdas secara spiritual, cakap secara intelektual, dan melek teknologi.

Wakil Bupati Salmanudin juga mengajak seluruh guru, tenaga kependidikan, serta wali murid/wali santri untuk terus mendukung dan mengawasi perkembangan anak.

“Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat. Tanpa sinergi yang baik, upaya menciptakan generasi yang berkualitas akan sulit tercapai,” pungkasnya.

Secara simbolis, acara Deklarasi Sekolah Ramah Anak dan Program Unggulan Fashta MTs Madrasatul Qur’an Tebuireng ditandai dengan penandatangan Deklarasi Satuan Pendidikan Ramah Anak dan pelepasan burung merpati.