JOMBANGKAB – Pemerintah Kabupaten Jombang menunjukkan komitmen kuat dalam memajukan perekonomian daerah melalui kunjungan kerja Bupati Jombang, Warsubi, yang diwakili oleh Salmanudin Wakil Bupati Jombang, ke Balai Desa Kedawong, Kecamatan Diwek, pada Rabu (30/4). Kedatangan Wakil Bupati Jombang didampingi Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagrin) Kabupaten Jombang, Drs. Suwignyo, MM, Asisten Administrasi Umum Setdakab Jombang Syaiful Anwar S.T., M.E, Forkopimcam Diwek dan Mojoagung, dan segenap perangkat Desa Kedawong. 

Kunjungan ini merupakan bagian dari implementasi program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Jombang yang berfokus pada percepatan peningkatan ekonomi melalui pemberdayaan Industri Kecil dan Menengah (IKM).

Kepala Disdagrin Jombang Suwignyo menyampaikan, pelatihan IKM telah dilaksanakan selama 10 hari berturut-turut. Berbagai IKM diberdayakan, baik itu IKM anyaman, tape, maupun gerabah. Seluruh IKM dilatih dari hulu ke hilir, mulai dari pembuatan, pengembangan, pengemasan, uji kesehatan, uji nutrisi, hingga pemasaran.

"Mereka juga difasilitasi untuk produk itu (mendapat sertifikat) halal, "tambah Suwignyo.

Disdagrin juga melakukan pendampingan langsung terhadap IKM. Disdagrin siap memfasilitasi legalitas pelaku usaha, memberikan materi digital marketing, serta literasi keuangan dan manajemen.

Lebih lanjut, Bupati Warsubi melalui Salmanudin Wakil Bupati Jombang menyampaikan apresiasi mendalam kepada para pelaku IKM atas kontribusi nyata mereka dalam menggerakkan roda perekonomian Kabupaten Jombang.

Beliau menegaskan bahwa inovasi dan kegigihan para pelaku usaha merupakan fondasi utama bagi kemajuan ekonomi lokal.

"Atas nama Pemerintah Kabupaten Jombang, saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh pelaku IKM. Semangat dan daya cipta Bapak/Ibu adalah kekuatan pendorong utama kemajuan ekonomi di daerah kita," ujar Wakil Bupati Salmanudin membacakan sambutan Bupati.

"Masyarakat Jombang yang mau berusaha apa saja asal halal dan mau berusaha sungguh akan kita fasilitasi," tambahnya.

Lebih lanjut, juga disampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagrin) telah mengimplementasikan serangkaian program strategis bertajuk “Gaspol Ekonomi Rakyat: 100 Hari Akselerasi Sentra IKM Jombang”. Program ini secara konkret diwujudkan melalui kegiatan pembinaan yang meliputi:

Inkubator Bisnis Sentra Tape Ketan Hijau di Desa Kedawong, Kecamatan Diwek, dengan tema "Inovasi Rasa, Tumbuh Bersama".

Pelatihan Teknis Anyaman Bambu di Desa Grogol, Kecamatan Diwek, dengan tema "Dari Tangan ke Pasar: Anyaman Bambu Menjadi Primadona”.
Inkubator Bisnis Sentra Gerabah di Desa Kademangan, Kecamatan Mojoagung, dengan tema "Gerabah Tradisi, Inovasi Kini".

Inisiatif ini selaras dengan visi Pemerintah Kabupaten Jombang untuk “Mewujudkan Jombang yang Maju dan Sejahtera untuk Semua”, dengan memberikan prioritas pada peningkatan kualitas dan daya saing produk IKM.

Bupati Warsubi juga menekankan bahwa pemerintah hadir untuk mendengarkan, memfasilitasi, dan mendukung perkembangan sektor riil yang menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat.

"Kami optimis bahwa peningkatan daya saing produk IKM akan memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah yang berkelanjutan. Melalui dukungan dan fasilitasi yang tepat, para pelaku usaha akan semakin mampu mengembangkan kreativitas dan kualitas produknya, sehingga produk-produk unggulan Jombang dapat semakin dikenal di pasar yang lebih luas," tambahnya.

Harapannya program ini dapat berjalan secara berkesinambungan dan memberikan inspirasi bagi seluruh pelaku IKM di Kabupaten Jombang untuk terus berkarya dan berinovasi dalam memajukan ekonomi daerah.

Di penghujung acara, Wakil Bupati Jombang Salmanudin menyerahkan sertifikat halal kepada dua peserta pelatihan Mustaghfiroh dan Munazzahatul Insaniyah. Dilanjutkan penyerahan Sertifikat Uji Nutrisi kepada pemilik UMKM Tape Raja Rasa Nur Janiyah dan pemilik UMKM Tape Restu Bunda Saromah.

Sebagai informasi, Disdagrin Jombang menargetkan 120 orang peserta. Rinciannya 50 orang mengikuti pelatihan tape ketan ijo, 50 orang mengikuti pelatihan anyaman bambu, dan 20 oang mengikuti pelatihan  grabah.